Skip to main content

Musuh Masyarakat


“Lelaki terkuat adalah dia yang tegak menantang dunia seorang diri”

Dalam naskahnya Henrik Ibsen, istilah 'An Enemy of The People' punya konotasi yang lebih positif daripada apa yang mau saya ceritakan. Maksudnya karena di dalam naskah tersebut diceritakan Dr. Stockman yang memegang pendiriannya melawan kebenaran kolektif versi publik. Wih. Heroik ya. Drama ini diakhiri dengan line dahsyat dari karakter utamanya, Dr. Stockman, lelaki terkuat adalah dia yang tegak menantang dunia seorang diri.

Makanya, saya ngerasa kuping saya kecubit dikit gitu, waktu istilah ini dipakai oleh gerombolan cewe temen sekelas saya yang lagi asik rumpi.
    'ih ngeselin banget deh dia itu, sosoan banget cari muka depan dosen'
    'eh tau gaksih tadi itu ya dia di kelas ini bla bla bla'
    'masa ya gue juga denger tuh dari temen gue yg jurusan A yg sekelas sama dia di kelas Z masa yah bilang kalo dia bla bla bla'
Lalu mereka ketawa heboh setelah ngomongin si dia ini.
    'dasar emang musuh masyarakat'
    'ahahahah eh proyek teater kita itu aja yuk ntar trus dia aja yang jadi musuh masyarakatnya'
Lalu mereka ketawa lagi histeris. Saya bahkan gatau lucunya dimana. Karena kalo kalian denger yang saya denger, pasti kalian setuju kalau 'Rangga apa yang kamu katakan ke saya itu jahat'. Saking jahatnya sampe saya mikir, 'Untung bukan saya yang diomongin'. Walaupun saya jadi ikut-ikutan jahat dengan mikir begitu ya?

Dan kalian tau, kawan baik, si dia ini sebab musabab kenapa jadi topik utama grup rumpi ini cuman satu sih akarnya: Karena dia itu ambis. Karena dia sangat antusias di kelas. Karena dia sangat niat buat mengerjakan tugas-tugasnya. Karena dia merespon setiap dosen bertanya, 'Yak sampai sini ada yang mau didiskusikan?' bahkan walaupun meresponnya kadang agak-agak jalan sedikit dari topiknya. Cuman ya, kalo mau mikir positif, dia banyak bacot di kelas itu karena dia sangat antusias kan? Kalaupun dia salah omongannya, loh bukannya itu memang tujuannya kita dateng ke kelas? Mungkin akan jadi masalah kalau memang tingkahnya dia itu merugikan orang. Tapi sejauh pengalamanku satu kelas sama dia ataupun satu kelompok sama dia, dia bukan orang yang gabisa diajak kerjasama dalam kelompok. Dia bisa diandalkan. Walaupun memang, dia sempet bikin satu anggota kelompok galulus. Btw yg galulus ini salah sendiri ya jadi free rider, numpang nama doang, jarang masuk lagi. It's his own risk, not because of her.


Dan temen-temen yang lain segitu enegnya sama dia, unbelievable. Sampai pagi ini, saya masih jadi bystander aja. Tapi hari ini pas disuruh bikin kelompok buat final project, tiba-tiba grup rumpi itu narik saya,
    'Pak Fate sama kita ya'
    'Oke kalian udah berempat ya brarti'.
Padahal saya duduk di sebelah dia. Dan saya tau dia baru aja mau ngajak saya sekelompok sama dia. Jadi hari ini saya kena dosanya. Memang dosa komplisit sih, tapi tetep aja sama jahatnya saya dengan mereka yang ngatain di belakang. Karena saya diam dan tidak bertindak, walaupun hati saya sudah ngomong 'dasar pengecut, segitunya kamu pingin diterima secara sosial?'

Regardless, sebenernya ini semua sangat ganyaman buat saya. Kasus nyata kebenaran kolektif ada di depan mata saya, hal yang normalnya dan harusnya dilibas, tapi malah gaada yang bisa saya lakukan. Kasian sekali guru TK ketiga cewe tadi, udah susah ngajarin 'bertemanlah dengan baik' malah engga diinget. Tapi ya berapa banyak emang guru TK yang masih diinget Haha. Dan intinya, saya belum jadi orang yang kuat, Pak Stockman, mohon maaf. Tapi saya harap dia masih tetap sekuat Musuh Masyarakat yang Bapak deskripsikan.

___________________________________________________________________________________

(Originally scribbled on 02/08/2018)

Comments

More Stories ...

5 Reasons for Being in Love with ARIA by Kozue Amano

Aria, a manga by Kozue Amano is celebrating its 15th anniversary with an anime film. Find out why you should consider including this in your TBR!

And If It Does Not Contain All Then All Is Nothing

Flash Fiction is a short story within the limit of 500 words or less. 

Point of View: Easy Examples of How to Frame Every Short Story

Flash Fiction is a 500 words or less short story. These flash fictions were developed through assigned random characters.

Kopi Rolas

Flash Fiction is a micro-story within the limit of 500 words or less.